Tulisan

1 komentar:

  1. Disebut terkorup, Polri tantang KPK tunjuk polisi yang korupsi
    Polri gerah dengan penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut Korps Bhayangkara sebagai lembaga terkorup. Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie menantang KPK untuk menunjuk polisi yang melakukan tindak pidana korupsi agar bisa diminta pertanggungjawabannya.
    Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan bahwa "Polri ingin agar hasil kajian tersebut lebih terarah kepada simpul mana yang menjadi lokasi rawan korupsi dan siapa saja pelakunya yang harus dimintakan pertanggungjawabannya."
    Ronny meminta KPK untuk duduk bersama menjelaskan tudingannya tersebut. Sebab, Polri berharap bisa mendapat masukan dari KPK dan memperbaiki anggotanya. Ronny mengatakan Polri bersikap terbuka terhadap pengawasan, teguran dan koreksi masyarakat termasuk pengawas eksternal demi perbaikan Polri di masa depan. "Kalau ada parameter yang menjadi dasarnya pernyataan tersebut, Polri ingin mengajak untuk beliau (KPK) duduk satu meja mendiskusikan bersama hasil kajian dan penelitian tersebut," jelas Ronny.

    Alasan Polisi Korupsi
    Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengatakan, penghasilan kecil merupakan salah satu sumber korupsi. "Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi," kata Jenderal Nanan Sukarna, Wakapolri. "Jadi, kita enggak usah munafik, termasuk saya kalau hanya dari gaji enggak cukup juga."

    Analisis
    Polisi adalah lembaga penegakan hukum/ pejabat penegak hukum, seharusnya lembaga kepolisian tidak melakukan korupsi tetapi memberantas orang-orang yang melakukan korupsi dan mensosialisasikan kepada masyarakat kalau korupsi itu hal yang merugikan orang lain. Penghasilan kecil bukan alasan untuk melakukan korupsi, apabila penghasilan kecil tidak harus korupsi tetapi kita harus bisa mencari penghasilan yang secara halal supaya tidak merugikan lembaga dan orang banyak.

    BalasHapus